sumberpedia – Sejarah lengkap Piramida menjadi salah satu yang menarik untuk dibahas. Piramida Giza merupakan salah satu keajaiban dunia kuno yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Terletak di dataran tinggi Giza, di pinggiran Kairo, Mesir, kompleks piramida ini menjadi simbol kejayaan peradaban Mesir Kuno. Tiga piramida utama Khufu, Khafre, dan Menkaure dibangun lebih dari 4.500 tahun yang lalu dan terus memukau dunia dengan misteri dan keagungannya.
Piramida Giza dibangun selama masa pemerintahan Dinasti Keempat Mesir, sekitar tahun 2580–2500 SM. Ketiga piramida tersebut dibangun sebagai makam raja-raja Mesir, yaitu Firaun Khufu (Cheops), Khafre (Chephren), dan Menkaure (Mycerinus). Masa ini dikenal sebagai Zaman Keemasan pembangunan piramida.
Piramida tidak hanya berfungsi sebagai makam, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan, kepercayaan spiritual, dan teknologi tinggi Mesir Kuno. Firaun dianggap sebagai dewa di bumi, dan piramida dibangun untuk menjamin kehidupan setelah kematian yang mulia bagi mereka.
Piramida Khufu (Piramida Agung)
Piramida Khufu adalah yang terbesar dan paling terkenal. Dengan tinggi awal sekitar 146 meter, piramida ini menjadi bangunan tertinggi di dunia selama lebih dari 3.800 tahun. Dibangun menggunakan lebih dari 2,3 juta balok batu, setiap balok beratnya rata-rata 2,5 ton.
Beberapa fakta menarik tentang Piramida Khufu:
- Memiliki tiga ruang utama: Ruang Raja, Ruang Ratu, dan Galeri Besar.
- Tidak ada catatan tertulis tentang teknik pembangunan, sehingga metode pembangunannya masih menjadi misteri.
- Menyelaraskan sisi-sisinya dengan arah mata angin secara hampir sempurna.
Piramida Khafre
Piramida kedua terbesar ini dibangun oleh putra Khufu, Firaun Khafre. Meskipun sedikit lebih pendek dari Piramida Khufu, piramida ini tampak lebih tinggi karena dibangun di tanah yang lebih tinggi. Di kompleks piramida ini juga terdapat Patung Sphinx Agung, patung batu kapur besar dengan tubuh singa dan kepala manusia yang diyakini menggambarkan wajah Khafre.

Piramida Menkaure
Piramida Menkaure adalah yang terkecil dari ketiganya, dengan tinggi awal sekitar 65 meter. Meski lebih kecil, piramida ini memiliki struktur dan kompleks pemakaman yang lebih rumit. Ini menunjukkan perubahan dalam gaya pembangunan dan mungkin juga dalam kepercayaan religius masyarakat Mesir saat itu.
Hingga kini, teknik pembangunan piramida masih menjadi bahan perdebatan di kalangan arkeolog dan insinyur. Beberapa teori menyebutkan penggunaan:
- Rampa tanah: untuk mengangkat batu ke ketinggian.
- Sistem katrol sederhana: untuk memindahkan batu.
- Tenaga manusia dan hewan: ribuan pekerja terampil diduga terlibat, bukan budak seperti yang sering dipercayai.

Piramida di Giza adalah peninggalan luar biasa dari peradaban Mesir Kuno yang menunjukkan kemajuan dalam teknik, organisasi sosial, dan kepercayaan spiritual. Hingga kini, mereka terus memikat perhatian dunia dan tetap menjadi misteri sekaligus mahakarya sejarah manusia.