sumberpedia – Lee Jae-myung berhasil memenangkan kursi kepresiden Korea Selatan dengan perolehan 49,42% suara. Korea Selatan telah melalui masa yang sulit dan penuh gejolak selama enam bulan terakhir. Masa sulit ini terjadi setelah Presiden Yoon Suk-yeol memberlakukan darurat militer dan dimakzulkan.
Lee berhasil mengungguli kandidat Partai Kekuatan Rakyat, Kim Moon-soo dengan 41,15%. Kemenangannya bukanlah suatu kejutan. Dalam beberapa minggu menjelang pemilihan, Lee telah memimpin dengan keunggulan yang cukup besar.
Pemilihannya tidak hanya menandai momen politik yang dramatis bagi negara tersebut, tetapi juga menandakan kebangkitan seorang tokoh politik global yang perjalanan pribadinya, keyakinan politiknya, dan sikap kebijakan luar negerinya kemungkinan akan menarik perhatian dunia.
Sekilas, Lee Jae-myung tampak seperti kisah sukses politik yang sesungguhnya. Riwayat hidupnya mencakup posisi kepemimpinan utama: wali kota Seongnam, gubernur Provinsi Gyeonggi (yang berpenduduk lebih dari 10 juta orang), kandidat presiden pada tahun 2022 (ketika ia kalah tipis dari Yoon Suk Yeol) dan pemimpin partai politik paling terkemuka di Korea. Sekarang, ia menduduki jabatan tertinggi di negara itu. Namun, kebangkitan politiknya menjadi semakin luar biasa jika dilihat dari latar belakang sejarah pribadinya.
Siapa Lee Jae-myung?
Lee lahir dari keluarga miskin di sebuah desa kecil di daerah terpencil di negara itu. Sementara sebagian besar anak seusianya bersekolah, tapi tidak bagi Lee. Ia terpaksa bekerja sebagai buruh anak di sebuah pabrik untuk menghidupi keluarganya.
Meskipun mengalami kesulitan seperti itu, Lee bertekad untuk mengubah hidupnya. Ia memperoleh Diploma Kesetaraan Umum, yang memungkinkannya untuk mengejar pendidikan tinggi, dan akhirnya kuliah di universitas dengan beasiswa. Setelah lulus ujian pengacara Korea, ia memilih untuk tidak mencari kekayaan tetapi menjadi pengacara hak asasi manusia, mewakili kaum terpinggirkan dan menentang korupsi.
Pada tahun 2010, Lee mencalonkan diri sebagai walikota Seongnam dan ia memenangkan pemilihan tersebut. Sebuah kemenangan yang banyak dianggap mustahil bagis sebagian orang. Dari sana, karier politiknya melambung tinggi dan membawanya ke kursi gubernur provinsi Gyeonggi.
